studi
kasus tentang telematika yakni mengenai video conference. Video conference
merupakan salah satu layanan dari telematika, dimana kita dapat berkomunikasi
dengan dua atau lebih orang ditambah melihat langsung muka lawan bicara kita
ketika sedang berkomunikasi. Dalam implementasinya saya ambil contoh
Universitas Gunadarma. Tahun ini Gunadarma pernah mengadakan video conference
antara beberapa kampus yang dimiliki Gunadarma, yaitu Kampus Margonda,
Kalimalang dan Karawaci.
Video
conference ini juga tidak hanya dapat digunakan oleh suatu instansi perusahaan
saja, kita sebagai personal/pribadi juga bisa menggunakan video conference.
Tanpa di sadari, mereka yang sedang menjalani Long Distance Relationship (LDR)
juga menggunakan video conference ketika menghubungi pacarnya yang berada nan
jauh disana. Salah satu aplikasi yang banyak digunakan yaitu skype. Dengan
skype mereka dapat berkomunikasi dan melihat langsung lawan bicaranya, sehingga
bisa dibilang sebagai video conference.
Menurut
saya keuntungan video conference ini dapat dilihat saat pertemuan bulanan antar
beberapa cabang perusahaan yang tersebar di berbagai pulau. Jadi dengan
memanfaatkan teknologi yang ada, mereka dapat tetap berkomunikasi, berdiskusi
dan melakukan rapat tanpa harus bertemu secara langsung.
Berikut ini
adalah penjelasan dan studi kasus mengenai Video Conference Pada Perguruan
Tinggi Negeri di Indonesia :
Perkembangan
teknologi komunikasi membawa perubahan pada proses penyampaian informasi.
Bentuk informasi yang disampaikan tidak hanya audio, tetapi juga visual.
Konferensi video menggunakan telekomunikasi audio dan video untuk membawa
orang-orang di berbagai tempat mengadakan rapat bersama. Konsep konferensi
video sama seperti percakapan antara dua orang (point-to-point) atau melibatkan
beberapa tempat (multi-point) dengan lebih dari satu orang di ruangan besar
pada tempat berbeda. Selain pengiriman audio dan visual kegiatan pertemuan,
konferensi video dapat digunakan untuk berbagi dokumen, informasi yang
diperlihatkan komputer, dan papan tulis.
Teknologi Video
Conference
Teknologi
inti yang digunakan dalam konferensi video adalah sistem kompresi digital audio
dan video stream secara nyata. Perangkat keras atau perangkat lunak yang
melakukan kompresi disebut dengan codec.
Angka kompresi dapat dicapai hingga 1:500. Digital yang dihasilkan aliran 1s
dan 0s dibagi menjadi paket label, yang kemudian dikirimkan melalui jaringan
digital biasanya menggunakan Integrated Servive Digital Network (ISDN) dan
dengan Internet Protocol (IP). Penggunaan modem audio dalam saluran pengiriman
memungkinkan penggunaan Plain Old Telephone System atau POTS, dalam beberapa
aplikasi kecepatan rendah, seperti videotelephony, karena POTS mengubah getaran
digital ke atau dari gelombang analog dalam rentang spektrum audio.
Komponen lain
yang dibutuhkan untuk sistem video conference meliputi :
1. Video input: kamera video atau webcam
2. Video output: monitor komputer, televisi atau proyektor
3. Audio input: mikrofon
4. Audio output: biasanya pengeras suara yang berkaitan
dengan perangkat layar atau telepon
5. Data transfer : jaringan telepon analog atau digital, LAN
atau Internet
Pada dasarnya
ada dua jenis sistem konferensi video :
Sistem
terdedikasi mempunyai semua komponen yang dibutuhkan dikemas ke dalam satu
peralatan, biasanya sebuah konsol dengan kamera video pengendali jarak jauh
kualitas tinggi. Kamera ini dapat dikontrol dari jarak jauh untuk memutar ke
kiri dan kanan, atas dan bawah serta memperbesar, yang kemudian dikenal sebagai
kamera PTZ.
Konsol
berisi semua hubungan listrik, kontrol komputer, dan perangkat lunak atau
perangkat keras berbasis codec. Mikrofon omnidirectional terhubung ke konsol
seperti monitor televisi dengan pengeras suara dan/atau proyektor video. Ada
beberapa jenis perangkat yang didedikasikan untuk konferensi video :
Konferensi video
kelompok besar : non-portabel, besar, perangkat yang digunakan lebih mahal
untuk ruangan besar dan auditorium.
1. Konferensi video kelompok kecil: non-portabel atau portabel, lebih kecil, perangkat lebih murah yang digunakan untuk ruang rapat kecil.
2. Konferensi video individual: biasanya perangkat portabel, dimaksudkan untuk satu pengguna, mempunyai kamera tetap, mikrofon, dan pengeras suara terintegrasi ke dalam konsol.
1. Konferensi video kelompok kecil: non-portabel atau portabel, lebih kecil, perangkat lebih murah yang digunakan untuk ruang rapat kecil.
2. Konferensi video individual: biasanya perangkat portabel, dimaksudkan untuk satu pengguna, mempunyai kamera tetap, mikrofon, dan pengeras suara terintegrasi ke dalam konsol.
Sistem
desktop biasanya menambahkan papan perangkat keras ke komputer pribadi normal
dan mentransformasikannya menjadi perangkat konferensi video. Berbagai kamera
dan mikrofon berbeda dapat digunakan dengan papan, yang berisi codec yang
diperlukan dan pengiriman tatap muka. Sebagian besar sistem desktop bekerja
dengan standar H.323. Konferensi video dilakukan melalui komputer yang
tersebar, yang juga dikenal sebagai e-meeting.
Kelebihan dan
Kekurangan Video Conference pada Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia :
Kelebihan Video
Conference
1. Pertemuan – pertemuan yang dilakukan, seperti kuliah umum dengan dosen/bernarasumber internasional atau seminar dari satu negara dengan negara lain dapat secara online sehingga akan menghemat biaya dan waktu.
2. Informasi dan pengetahuan dapat berkembang dengan melakukan pertemuan atau diskusi dengan PT terbaik dalam negeri maupun luar negeri.
3.Tatap muka jarak jauh menjadi terasa lebih nyata.
4.Sebagai pendukung program e-learning Perusahaan. Perusahaan dapat saling berbagi resource.
1. Pertemuan – pertemuan yang dilakukan, seperti kuliah umum dengan dosen/bernarasumber internasional atau seminar dari satu negara dengan negara lain dapat secara online sehingga akan menghemat biaya dan waktu.
2. Informasi dan pengetahuan dapat berkembang dengan melakukan pertemuan atau diskusi dengan PT terbaik dalam negeri maupun luar negeri.
3.Tatap muka jarak jauh menjadi terasa lebih nyata.
4.Sebagai pendukung program e-learning Perusahaan. Perusahaan dapat saling berbagi resource.
Kekurangan Video
Conference
1.E-learning yang
dilakukan akan kurang efektif dengan bantuan video conference, karena kurang
nyata dan belajar itu perlu pemahaman langsung.
2.Bahasa sebagai
alat komunikasi yang dimiliki oleh PTN dalam negeri berbeda dengan PT luar
negeri
Masalah
Ada
dua masalah yang menonjol mencegah konferensi video menjadi bentuk komunikasi
standar meskipun dimana-mana sistem mempunyai kemampuan konferensi video.
1.Kontak mata:
Telah diketahui bahwa kontak mata memainkan peran besar dalam percakapan,
merasa perhatian dan niat serta aspek lain dari komunikasi kelompok. Sementara
percakapan telepon biasa tidak memberikan isyarat kontak mata, konferensi video
dapat dikatakan lebuh buruk dimana memberi kesan yang salah bahwa berbicara
jarak jauh adalah menghindari kontak mata.
2.Penampilan
kesadaran: Masalah kedua dengan konferensi video adalah saat sedang di depan
kamera, dengan aliran video secara mungkin dapat direkam. Beban presentasi yang
dapat diterima pada penampilan layar tidak hadir dalam komunikasi audio saja.
Penambahan video sebenarnya mengganggu komunikasi, mungkin karena kesadaran
saat di depan kamera.
Masalah kontak
mata dapat diselesaikan dengan kemajuan teknologi, sedangkan kemungkinan
munculnya masalah kesadaran akan luntur ketika orang-orang telah terbiasa
dengan konferensi video.
Referensi: http://komanganombudiutama.blogspot.com/2013/11/studi-kasus-telematika-video-conference.html